|
Ilustrasi (foto: Daily Mail) |
Pergi berlibur ke luar negeri merupakan hal yang paling diimpikan setiap wanita. Selain mengunjungi tempat-tempat wisata di negaranya, kaum perempuan juga memiliki keinginan besar untuk mengunjungi sejumlah tempat wisata di seluruh penjuru dunia.
Tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi perempuan sebelum pergi berlibur ke luar negeri. Mereka harus mengenal terlebih dahulu negara yang hendak mereka kunjungi. Apakah tingkat kejahatannya sangat tinggi, termasuk kasus pemerkosaan, pembunuhan dan kejahatan lainnya.
Semua itu penting untuk diperhatikan mengingat kaum perempuan sangat rentan menjadi korban kejahatan. Seperti dilansir
Daily Mail, Senin (23/2/2015), berikut daftar 10 destinasi wisata paling berbahaya bagi wanita dari seluruh penjuru dunia.
1. India |
(foto: Daily Mail) |
India menjadi negara pertama yang sangat tidak aman bagi turis wanita. Pasalnya tingkat pemerkosaan di negara ini sudah pada tingkat yang mengkhawatirkan. Menurut beberapa laporan, setidaknya terjadi kekerasan seksual setiap 20 menit sekali.
Pihak berwenang terus berjuang menangkap para pelaku kejahatan, namun hasilnya tetap nihil. Menurut
National Crime Record Bureau, kejahatan terhadap perempuan meningkat sebesar 7,1 persen sejak tahun 2010.
Awal bulan ini saja, seorang mahasiswi Jepang menjadi korban pembiusan dan pemerkosaan oleh beberapa pria di India utara.
2. Brasil |
(foto: Daily Mail) |
Meski kelihatannya Brasil menyimpan banyak tempat wisata yang indah, pada kenyataannya banyak kekerasan yang terjadi di negara ini yang dipimpin oleh komplotan penjahat. Bahkan di negara ini juga banyak beberapa oknum polisi yang melakukan tindakan kekerasan.
Menurut Departemen Kesehatan Brasil, pemerkosaan di negara ini meningkat 157 persen antara tahun 2009 dan 2012. Dua tahun yang lalu saja, seorang turis Amerika diperkosa di dalam bus umum, sementara pacarnya diborgol tidak bisa berbuat apa-apa.
Pihak berwenang mencoba memberantas para pelaku kejahatan dalam rangka menyambut Piala Dunia 2014 tahun lalu. Namun tetap, tingkat pemerkosaan, perampokan, dan kekerasan terhadap wisatawan masih sangat tinggi.
3. Turki |
(foto: Daily Mail) |
Turki juga menjadi salah satu negara yang cukup berbahaya untuk dikunjungi wisatawan wanita. Percobaan pembunuhan dan pemerkosaan terhadap seorang mahasiswi berusia 20 tahun bernama Ozgecan Aslan pekan lalu saja langsung menjadi berita utama.
Kekerasan dan kejahatan telah memicu protes dari kaum perempuan. Mereka menuntut kaun hawa untuk meningkatkan kesadaran terhadap kekerasan dan pemerkosaan yang masih tabu di Turki.
4. Thailand |
(foto: Daily Mail) |
Jutaan wisatawan berbondong-bondong pergi ke Thailand setiap tahunnya. Hal tersebut dapat memicu meningkatnya niat para pelaku kejahatan.
Pada September tahun lalu saja, sepasang kekasih asal Inggris, David Miller menjadi korban pembunuhan brutal dan kekasihnya Hannah Witheridge menjadi korban pemerkosaan di Koh Tao.
Sementara itu, pada tahun 2013 lalu polisi Thailand mengancam akan menangkap seorang mahasiswi Skotlandia berusia 20 tahun yang mengklaim bahwa dirinya telah menjadi korban pemerkosaan. Polisi setempat tidak jadi menangkap wanita tersebut setelah ada saksi yang mendukung pernyataan mahasiswi itu.
Menurut KDRT Thailand, kekerasan terhadap perempuan merupakan masalah yang berkembang di Thailand, ditambah lagi dengan beredar luasnya narkoba di wilayah Yah Bah dan juga minuman keras.
5. Mesir |
(foto: Daily Mail) |
Sharm el-Sheikh dan Hurghada, merupakan salah satu kota di Mesir yang sudah menjadi tujuan favorit wisatawan asing selama beberapa tahun. Namun, pasca revolusi Mesir pada tahun 2011 silam, kekerasan seksual terhadap perempuan malah meningkat. Hal itu semakin diperparah karena jumlah polisi di jalanan sangat sedikit.
Karena hal tersebut, jumlah turis di reruntuhan terkenal di Mesir tersebut semakin berkurang setiap tahunnya.
6. Kolombia |
(foto: Daily Mail) |
Kekerasan seksual terhadap perempuan semakin meluas di negara ini sejak 10 tahun yang lalu, terutama terhadap perempuan di daerah-daerah miskin.
Ibu Kota Kolombia Bogota memang tidak memiliki sistem kereta api tetapi memiliki bus merah yang merupakan salah satu transportasi paling aman menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh YouGov pada tahun 2014 lalu untuk Thomson Reuters Foundation.
Menurut
Human Right Watch, polisi korup semakin memperburuk keadaan ketika datang untuk melindungi kaum perempuan dan malah membebaskan pemerkosan dari jerat hukum.
7. Afrika Selatan |
(foto: Daily Mail) |
Dengan maskapai penerbangan baru di Afrika Selatan, Skywise yang mulai beroperasi Maret nanti, wisatawan yang akan berkunjung ke negara ini akan sedikit ketakutan.
Afrika Selatan merupakan salah satu negara dengan tingkat pemerkosaan paling tinggi, serta perampokan bersenjata juga kerap terjadi di negara ini.
Lebih dari 66.000 kekerasan seksual dilaporkan terjadi pada tahun 2012-2013. Dalam kata lain 127 kekerasan seksual per 100.000 penduduk Afrika Selatan.
8. Maroko |
(foto: Daily Mail) |
Maroko memiliki catatan buruk dalam hal hak perempuan. Setiap wisatawan yang berkunjung ke negara ini harus berpakaian tertutup dan sopan agar tidak mengundang pelaku kejahatan.
Meskipun Kementerian Luar Negeri menyarankan bahwa kekerasan seksual saat ini bukan hal besar, tetapi turis perempuan sangat rentan menjadi korban, terutama mereka yang suka berpergian sendiri.
9. Meksiko |
(foto: Daily Mail) |
Meskipun jutawan orang Amerika termasuk selebriti papan atas pernah melakukan perjalanan aman ke Meksiko selama beberapa tahun, namun tetap beberapa wilayah di Meksiko berada pada tingkat yang tinggi dalam kasus pelanggaran hukum.
Menurut Departemen Kementerian Luar Negeri, pemerkosaan dan kekerasan terhadap perempuan kerap terjadi dalam transportasi umum.
10. Kenya |
(foto: Daily Mail) |
Kenya telah mengembangkan sektor pariwisata taman safari yang luar biasa. Meskipun demikian, negara ini memiliki reputasi kekerasan terhadap perempuan.
Menurut laporan dari
PBB Develoment Fund for Women, perempuan dari segala usia, tingkat pendidikan, dan kelompok-kelompok sosial di daerah pedesaan maupun di perkotaan mengalmi kekerasan di Kenya.
Pada tahun 2010, sebuah survei nasional menunjukkan bahwa 32 persen anak perempuan mengalami kekerasan seksual sebelum menjadi perempuan dewasa. Penculikan dan kekerasan seksual terhadap wisatawan sudah menjadi hal lumrah di negara ini.