Sejumlah penelitian telah diterbitkan untuk melihat tingkat polusi di suatu wialyah. Tahun lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis hasil studi pengukuran polusi di kota-kota besar di seluruh dunia.
Seperti diberitakan
The Richest, dari 20 kota yang terlibat dalam penelitian kebanyakan berasal dari negara-negara di Asia. Dan 13 kota paling tercemar di dunia berada di India.
Meningkatnya pengguna kendaraan dan perluasan industrialisasi menjadi faktor utama beberapa kota ini masuk daftar kota paling tercemar di dunia menurut WHO. Simak ulasan 10 kota paling tercemar di dunia.
10. Sumqayit, Azerbaijan |
(foto: The Richest) |
Sumqayit merupakan salah satu kota terbesar di Azerbaijan yang menjadi pusat industri Uni Soviet untuk memproduksi bahan kimia industri atau pertanian. Akibat proses industrialisasi di kota tersebut sangat cepat tanpa memperhitungkan dampaknya, kota yang terletak di dekat Laut Caspian ini mengalami kerusakan lingkungan yang parah.
Limbah dari 40 pabrik yang ada di kota ini, baik limbah logam, minyak, atau merkuri dibuang bukan pada tempatnya sehingga mencemari lingkungan. Menurut sebuah studi yang didukung sebagian oleh WHO menunjukkan tingkat kanker di kota ini berada antara 22 sampai 55 persen dibandingkan dengan penderita kanker di negara lain. Selain kanker, masalah kesehatan lainnya seperti cacat lahir juga sangat tinggi jumlahnya.
9. Norilsk, Rusia |
(foto: The Richest) |
Salah satu kompleks pertambangan terbesar di dunia terletak di dekat kota Norilsk, Rusia dan memiliki populasi 170.000 penduduk. Dari praktek pertambangan tersebut membuat lingkungan sekitar tercemar polusi yang parah. Bahkan tidak ada vegetasi tumbuhan dalam radius 20 mil dari kota, karena semua tumbuhan mati akibat gas beracun.
Sebagai bentuk dari kompensasi bagi para pekerja di sana, mereka diberi libur hingga 90 hari setiap tahunnya serta mereka bisa pensiun sejak usia 45 tahun. Namun, karena kondisi lingkungan yang sudah parah, banyak warga yang terkena kanker, seperti kanker kulit.
8. La Oroya, Peru |
(foto: The Richest) |
Sejak tahun 1922, sebuah perusahaan yang berbasis di Amerika telah beroperasi dekat kota kecil La Oroya di Peru. Emisi dari pabrik tersebut menyebabkan ribuan penduduk sekitar terkena zat berbahaya, seperti timah, tembaga, seng dan sulfur dioksida.
Bahkan anak-anak pun sudah terkena dampaknya akibat polusi yang sudah parah di kota ini. Untuk menghentikan semua ini, sebuah kampanye besar-besaran sudah dilakukan untuk menuntut pihak perusahaan agar melaksanakan perencanaan pengelolaan lingkungan.
7. Vapi, India |
(foto: The Richest) |
Kota ini menjadi salah satu kota di India dengan tingkat polusi yang tinggi akibat proses industrialisasi yang berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir. Kota Vapi hanya tereltak 400 km dari kawasan industri. Karena jaraknya yang dekat, kota ini sudah terkontaminasi oleh merkuri dan logam berat lainnya.
Sebuah pengukuran menunjukkan kadar merukuri dalam air di kota ini mencapai 96 kali lebih tinggi dari tingkat yang direkomendasikan WHO. Pemerintah setempat sudah melarang perluasan proyek-proyek di sekitar wilayah ini dalam upaya pengurangan polusi. Menurut sebuah laporan pada tahun 2013 menunjukkan kota ini mengalami penurunan tingkat polusi.
6. Sukinda, India |
(foto: The Richest) |
Wilayah kota ini berisi sebagian besar industri pertambangan kromium milik India, yang terdiri dari 12 tambang dengan upaya perlindungan lingkungan yang minim.
Haxavalent chromium telah mencemari pasokan air kota yang biasa digunakan untuk minum oleh 2 juta orang.
Selain itu, pencemaran udara dan tanah menyebabkan beberapa penyakit berbahaya, seperti asma dan TBC. Dalam upaya mengurangi dampak terhadap lingkungan, pihak dari pabrik telah melakukan berbagai cara namun tetap hal tersebut belum cukup.
5. Tianying, China |
(foto: The Richest) |
Kota yang terletak di provinsi Anhui ini sudah menjadi pusat timah di negeri tirai bambu ini. Asap yang dihasilkan dari beberapa pabrik yang ada di kota ini benar-benar berbahaya karena mengandung timah. Ditambah lagi teknologi yang digunakan dalam proses produksi sangat tidak ramah lingkungan.
Oleh karena itu, pemerintah dipaksa menutup beberapa pabrik timah pada tahun 2003. Meskipun demikian, Tianying masih memiliki tingkat polusi yang tinggi dan masuk dalam daftar kota paling tercemar di dunia menurut Blacksmith Institute pada tahun 2007.
4. Kabwe, Zambia |
(foto: The Richest) |
Timah pernah ditemukan di Kabwe pada tahun 1902 silam dan sejak saat itu kota ini dikenal sebagai kota penghasil timah terbesar kedua di dunia. Pertambangan timah yang semakin berkembang menghasilkan sejumlah gas beracun yang sangat berbahaya.
Polusi akibat pembangunan di kota ini sampai tercium hingga radius 20 mil dari lokasi pertambangan. Akibatnya banyak anak-anak yang terkena penyakit karena banyak menghirup udara yang sudah terkontaminasi dengan gas beracun. Ditambah lagi kondisi penduduknya yang miskin sehingga membuat mereka terpaksa mencari besi tua di sekitar pertambangan untuk mencari nafkah.
3. Linfen, China |
(foto: The Richest) |
Beberapa orang mengatakan jika Anda mencuci pakaian dan berniat mengeringkannya di luar, maka pakaian tersebut akan berubah warna jadi hitam sebelum kering. Begitulah sedikit gambaran mengerikan kota yang sudah tercemar ini.
Linfen telah berkembang menjadi pusat pertambangan batu bara tanpa diimbangi dengan perlindungan lingkungan. Alhasil tingkat polusi yang disebebakan oleh batu bara begitu tebalnya di kota ini. Padahal jika melirik ke belakang, sekitar tahun 1970-an, kota ini merupakan wilayah yang hijau dan subur dengan mata air yang bersih dan melimpah.
2. Dzerzhinsk, Rusia |
(foto: The Richest) |
Salah satu kota di Rusia ini merupakan pusat industri produksi kimia yang sudah beroperasi selama lebih dari 50 tahun selama era Soviet. Diperkirakan sekitar 300.000 ton limbah beracun tidak dibuang dengan benar. Tentu hal itu menyebabkan lingkungan di wilayah kota ini jadi tercemar dan rusak.
Sejumlah zat berbahaya seperti dioxin telah ditemukan dalam pasokan air. Menurut sebuah penelitian menunjukkan bahwa penyakit seperti kanker mata, paru-paru dan ginjal banyak ditemukan di kota ini. Dalam studi lain yang dilakukan pada tahun 2006 menyimpulkan bahwa harapan hidup di kota Dzerzhinsk hanya mencapai 47 untuk pria dan 42 untuk wanita.
1. Chernobly, Ukraina |
(foto: The Richest) |
Setelah krisis nuklir di pembangkit listrik di Chernobly, Ukraina, pada tahun 1986 membuat kota ini nyaris seperti kota hantu yang tidak layak huni. Bencana nuklir itu membuat seluruh kota tercemar radiasi berbahaya yang dalam sekejap bisa merenggut nyawa orang.
Sebelum terjadi bencana, kota ini dibuat untuk melayani pembangkit listrik dan memiliki populasi sekitar 50.000 orang menurut data per April 1986. Tak lama setelah bencana nuklir terjadi, seluruh penduduk kota ini dievakuasi dan kota ini ditanggalkan begitu saja. Sejak saat itu kota ini sudah menjadi kota hantu tak berpenghuni.