Pada 27 Agustus 1883, Gunung Krakatau yang terletak di Selat Sunda meletus dengan maha dahsyatnya. Bahkan letusan Krakatau dicatat sebagai letusan paling besar yang pernah terjadi di muka bumi. Letusan tersebut menghancurkan dua pertiga bagaian Krakatau, dan melenyapkan pulau-pulau yang ada di sekelilingnya.
|
Ilustrasi (foto: Volcanodiscovery.com) |
Akibat letusan ini setidaknya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Tak terbayang bagaimana keadaan saat terjadi letusan, banyak hal-hal mengerikan terjadi ketika letusan terjadi. Berikut 4 hal mengerikan saat terjadi letusan Krakatau 1883.
4. Perubahan Iklim Global dan Bumi Jadi GelapSaat letusan terjadi, keadaan bumi benar-benar gelap gulita. Cahaya matahari tak bisa mencapai bumi karena atmosfer terhalang oleh debu vulkanis. Sekitar 20 juta ton sulfur dilepaskan ke atmosfer yang menyebabkan musim dingin vulkanik selama 5 tahun.
Tak hanya itu, ketinggian kabut asap bahkan mencapai 80 kilometer pada fase letusan terakhir. Sehingga membuat bumi benar-benar digelapkan oleh letusan krakatau. Dan juga lewat abu vulkaniknya yang mecurat ke angkasa membuat Bulan menjadi berwarna biru.
3. Kekuatan Letusan Krakatau Setara dengan 30.000 Kali Bom Atom di Hiroshima dan NagasakiSatu ledakan bom atom saja hampir menghancurkan seluruh kota Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II. Apalagi letusan Krakatau yang setara dengan 30.000 kali bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Mungkin tidak akan terbayang bagaimana keadaan waktu itu. Seluruh daerah sekitar Krakatau pastinya hancur.
2. Suara Letusan Terdengar Sampai Radius 4.600 kilometerSuara yang dihasilkan oleh letusan Krakatau terdengar sampai radius 4.600 kilometer hingga terdengar sepanjang Samudra Hindia, dari Pulau Rodriguez dan Sri Lanka, hingga ke Australia. Letusan tersebut tercatat sebagai suara letusan paling keras yang pernah terdengar di muka bumi.
Bahkan siapapun yang berada dalam radius 10 kilometer, orang tersebut akan jadi tuli akibat betapa kerasnya suara letusan Krakatau.
1. Menyebabkan Gelombang Tsunami setinggi 40 meterLetusan yang dahsyat dan longsoran bawah laut menyebabkan gelombang tsunami setinggi 40 meter. Tsunami itu menghancurkan desa-desa dan apa saja yang berada di pesisir pantai. Selain itu, air gelombang tsunami juga bercampur dengan lava panas dan materi-materi beracun dari letusan, sehingga banyak korban jiwa ketika tsunami ini terjadi.