|
(kiri) Heba Fayad, (kanan) Omar Abu Namar (foto: Daily Mail) |
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB memutuskan untuk memberikan hadiah pada pasangan muda Palestina berupa pernikahan gratis ketika Hamas dan Israel setuju untuk memperpanjang genjatan senjata selama lima hari.
Pasangan muda beruntung itu adalah Omar Abu Namar, 30, dan kekasihnya Heba Fayad, 23, yang saling mengucapkan janji sehidup semati di kamp pengungsi Al-Shatea di barat Kota Gaza di mana mereka tinggal bersama 4.000 pengsungsi lainnya.
Saat pernikahan berlangsung, sang mempelai wanita tampak menggunakan busana serba putih, sedangkan sang mempelai laki-laki terlihat mengenakan jas hitam dengan dasi berwarna merah. Keceriaan tampak tersirat pada wajah pasangan itu, meskipun kota mereka berubah jadi debu.
"Jika seseorang mengakatakan kepada saya bahwa saya akan menikah dalam kondisi seperti ini, saya tidak akan percaya mereka untuk kedua kalinya," ujar Heba, saat ia sedang duduk di sebuah salon di Kota Gaza, seperti dilansir Daily Mail.
"Aku telah merencanakan segalanya, musik, daftar tamu, pakaian saya dan buket saya. Dan disinilah aku sekarang, aku akan menikah di sebuah sekolah dengan ribuan pengungsi," tambahnya.
Awalnya pasangan itu merencanakan pernikahan bulan depan di rumah keluarganya di Beit Lehiya di Gaza utara. Tapi, perang datang dan menghancurkan rencana pernikahan pasangan itu.
Selain itu, hujan rudal Israel menghancurkan kota di mana rumah keluarga Heba juga ikut dihancurkan bersama barang-barang yang mereka beli untuk pernikahan.
Namun UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina dan lembaga bantuan lainnya, sangat ingin memberikan pasangan itu bantuan dan kontribusi terhadap pernikahan.
Yahiya Zaqqut, manajer penampungan PBB mengatakan staf UNRWA telah memberikan Omar dan Heba kebutuhan logistik berupa pakaian, makanan dan tempat untuk tidur.
Tak hanya itu pihak PBB juga memberikan pasangan itu hadiah bulan madu berupa menginap di sebuah hotel di Gaza.