Jika kamu berpikir masa lalu seorang miliarder itu bergelimang harta, selalu dipenuhi kesenangan, dan tidak pernah susah, itu berarti kamu salah. Tidak semua miliarder yang ada di dunia berasal dari keluarga yang kaya raya, ada banyak miliarder yang dulunya pernah hidup sengsara
Karena keinginannya untuk merubah nasib, miliarder-miliarder ini dengan sukses menjalakan bisnis yang dilakoninya. Tentunya dengan kerja keras dan pantang menyerah, mereka berhasil menjelma dari orang miskin menjadi orang kaya raya.
Seperti dilansir
VIVA News, berikut 7 miliarder yang dulunya pernah hidup sengsara.
7. Larry Ellison |
(foto: huffingtonpost.com) |
Larry Ellison adalah salah satu pendiri sekaligus CEO dari perusahaan perangkat lunak database, Oracle Corporation. Dia lahir di Brooklyn, New York, tanpa kehadiran seorang ayah. Elliosn kecil dibesarkan oleh bibi dan pamanya di Chicago.
Setelah bibinya meninggal, Ellison di
drop-out dari universitas karena tidak mampu membiaya sekolahnya. Setelah itu, ia pindah ke California untuk bekerja serabutan selama delapan tahun.
Pada tahun 1977, ia mendirikan perusahan pengembang software, Oracle. Dan sekarang perusahaan tersebut menjadi salah satu perusahaan IT terbesar di dunia. Begitupun dengan kekayaan Ellison yang tercatat mencapai USD 41 miliar (Rp 500 triliun ) per September 2013.
6. Harold Simmons |
(foto: texastribune.org) |
Lahir pada 13 Mei 1931, di Texas, Simmons dibesarkan bukan di sebuah rumah yang mewah melainkan di sebuah gubuk kecil tanpa listrik. Kehidupan kerasa tidak membuat Simmons putus asa untuk meraih mimpinya. Karena kecerdasannya, ia berhasil diterima di University of Texas, sampai ia lulus dan mendapat gelar sarjana ekonomi.
Terobosan besar Simmons pertama adalah dengan membeli rantai toko obat yang kemudian dia jual seharga USD 50 juta (Rp 609 miliar). Dia juga dikenal sebagai orang yang cerdik dalam membeli perusahaan.
Pada 28 Desember 2013 lalu, Simmons menghembuskan nafas terakhirnya dengan meninggalkan harta sebesar USD 40 miliar per September 2013.
5. Li Ka-Shing |
(foto: aviva.co.id) |
Pengusaha asal Hong Kong ini memiliki masa lalu yang sulit. Ketika ayahnya meninggal, Ka-Shing yang waktu itu baru berusia 15 tahun harus putus sekolah demi membantu menafkahi keluarganya.
Pada tahun 1940-an, Ka-Shing pergi meninggalkan China menuju Hong Kong untuk bekerja. Dan pada tahun 1950-an, dia mendirikan sebuah perusahaan bernama Cheung Kong Industries, yang kemudian memperluas bidang usahanya ke bidang real estate.
Sukses menjalankan bisnisnya, Ka-Shing menjadi orang terkaya di Hong Kong bahkan di Asia Timur dengan kekayaan Ka-Shing yang mencapai USD 31 miliar (Rp 378 triliun) per Maret 2013.
4. George Soros |
(foto: tradingwisdoms.com) |
George Soros menghabiskan masa remajanya menjadi anak baptis seorang karyawan Departemen Pertanian Hungaria agar tetap aman dari pendudukan Nazi di Hungaria kala itu.
Pada 1947, Soros berhasil melarikan diri dan tinggal bersama keluarganya di London. Di sana, ia menumpuk pendidikan di London School of Economics sambil bekerja sebagai pelayan dan porter kereta api. Setelah lulus, ia bekerja di sebuah toko suvenir sebelum akhirnya ia menjadi seorang bankir di New York.
Hingga sekarang George Soros dikenal sebagai salah satu orang kaya raya yang sangat dermawan. Kekayaannya mencapai USD 20 miliar (Rp 243 triliun) per September 2013.
3. Leonardo Del VecchioLeonardo Del Vecchio adalah pendiri dan pemimpin perusahaan Luxottica. Semasa kecilnya, ia dikirm ke panti asuhan, karena ibunya yang janda tidak mampu membiayainya.
Del Vecchio kemudian bekerja di pabrik pencetakan onderdil mobil dan frame kacamata. Pada usia 23 tahun, ia membranikan diri membuka toko sendiri. Seiiring berjalannya waktu, toko tersebut semakin bekembang dan sekarang menjadi produsen kacamata hitam terbesar di dunia dengan merek Ray-Ban dan Oakley.
2. Francois Pinault |
(foto: decanter.com) |
Saat remaja, Pinault harus berhenti dari salah satu universitas karena kekurangan biaya. Namun sekarang, dia adalah seorang pembisnis yang cerdik dan seorang kolektor seni. Pinault juga merupakan pendiri grup PPR yang membuat barang-barang mewah, misalnya saja Gucci dan Balenciaga.
1. Do Won Chang |
(foto: iniah.com) |
Do Won Chang adalah pembisnis asal Korea yang tinggal di Amerika. Pada tahun 1981, ia bersama istrinya, Jin Sook pindah ke Amerika Serikat dari Hong Kong. Di sana ia memiliki tiga pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, yaitu menjadi petugas kebersihan, penjaga warung kopi, dan petugas pompa bensin.
Ingin merubah nasib, Do Won kemudian membuka toko pakaian sendiri pada tahun 1984. Toko tersebut menjadi cikal bakal
Forever21, jaringan toko pakaian internasional. Do Won hingga sekarang memiliki 480 gerai di seluruh dunia dengan penjualan sebesar USD 3 milliar (Rp 36,5 triliun) per tahun.
Nah, itulah beberapa miliarder yang dulunya pernah merasakan bagaimana hidup susah. Jika dilihat lebih teliti lagi, ternyata miliarder-miliarder di atas adalah orang tipe pekerja keras yang belajar dari masa lalunya yang sulit.