|
Semangka (foto: howstuffworks.com) |
Seperti yang kita ketahui, sinar matahari dapat menyebabkan kerusakan pada kulit. Biasanya upaya yang sering dilakukan banyak orang untuk terhindari dari efek berbahaya paparan sinar matahari adalah dengan menggunakan tabir surya. Namun selain menggunakan tabir surya, masih ada penangkal alami lainnya yang dipercaya bisa melindungi kulit dari sinar matahari.
Berikut makanan-makanan yang dapat melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
5. PaprikaPaprika dipercaya dapat melindungi kulit dari sinar matahari karena mengandung
lcyopene dan
betakaroten. Kedua fitkomia itu memiliki kemampuan untuk menangkal radiasi dari paparan sinar matahari.. Selain itu
betakaroten dalam paprika dapat melindungi kulit dari iritasi.
4. Ikan SalmonSalah satu cara terbaik untuk menemukan sumber terbesar dari asam lemak Omega-3 adalah dengan mengonsumsi ikan salmon. Omega-3 memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu menenangkan kulit setelah terkena paparan sinar matahari dan juga dapat membantu mencegah dan memperbaiki kerusakan pada tingkat sel. Selain Omgea-3, kandungan lemak, protein, dan selenium dalam salmon juga dapat membantu regenerasi kulit.
3. DelimaKandungan antioksidan dalam buah delima sangat baik untuk pertahanan kulit dalam melawan sinar UV. Sama halnya dengan ikan salmon, delima juga memiliki sifat anti-inflamasi yang bagus untuk kulit.
2. TomatTomat juga kaya akan
lcyopene, yang dapat membantu menjaga kulit dari kanker. Selain itu, tomat juga dapat mengurangi sengatan matahari sejak pertama kali.
Menurut sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2001 silam, menunjukkan peserta studi yang mengonsumsi tomat selama 10 minggu secara teratur memiliki risiko terkena sengatan matahari 40 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi tomat.
1. SemangkaSelain tomat dan paprika, semangka juga mengandung banyak
lcyopene. Senyawa antioksidan itu dapat membantu mengurangi radikal bebas pada kulit. Dengan berkurangkan radikal bebas berarti berkurang pula sel-sel yang rusak. Dengan demikian bisa mencegah kulit dari serangan kanker kulit.
sumber: Tempo.co