|
Ilustrasi ledakan nuklir (foto: photobucket.com) |
Nasib buruk akan dialami bumi dan segala macam bentuk kehidupan di dalamnya kalau seandainya terjadi perang nuklir. Untuk pertama kalinya komputer berhasil memetakan keadaan mengerikan di bumi setelah perang nuklir.
Dilansir Daily Mail, Selasa (22/7/2014), seandainya terjadi perang nuklir dan setelah perang nuklir, bumi ini akan dilanda kelaparan, musim dingin yang panjang, dan lapisan ozon akan berkurang hingga 50 persen yang akan membuat populasi di bumi ini jadi berkurang drastis, menurut para peneliti.
Para peneliti dari Colorado mempelajari akibat dari perang nuklir dengan melihat hasil dari perang nuklir regional antara India dan Pakistan di mana masing-masing pihak meledakan 50 senjata dengan berat masing-masing sebesar 15 kiloton.
Mereka kemudian menggunakan model komputer untuk menguji dampak perang nuklir terhadap bumi dan lingkungannya, dan hasilnya menggambarkan hal-hal mengerikan akan terjadi setelah perang nuklir.
Hasil langsung dari 100 nuklir dengan ukuran yang sama seperti yang dijatuhkan di Nagasaki dan Hiroshima, maka jika diledakan akan melepaskan lima megaton karbon hitam ke atmosfer. Akibatnya sinar matahari akan terhalangi dan berakibat fatal bagi manusia.
Setelah itu akan terjadi hujan karbon hitam - cuaca yang sangat mematikan yang akan menghancurkan apa yang tersisa setelah perang nuklir. Dan setelah itu pula suhu di bumi akan mulai menurun.
Satu tahun setelah perang nuklir, suhu di bumi akan turun sebesar 1 derajat Celcius, sedangkan setelah lima tahun suhu di bumi akan semakin menurun menjadi 1,5 derajat C yang akan membuat suhu di bumi jadi sangat dingin.
Penurunan suhu akan membuat cuaca jadi sangat dingin dan akan menurunkan "salju pembunuh" yang akan memperlambat pertumbuhan tanaman selama 10 sampai 40 hari.
Selain penurunan suhu, para peneliti juga mengatakan bahwa lapisan ozon global akan hilang sebesar 20 persen sampai 50 persen, di mana kejadian seperti itu belum pernah terjadi sepanjang sejarah umat manusia.
Sementara itu, akibat dari hilangnya setengah lapisan ozon, hal itu akan meningkatkan sinar UV di beberapa lokasi sebanyak 80 persen. Akibatnya bisa meningkatkan risiko kanker kulit.
Para peneliti juga menyebutkan bahwa bumi akan dilanda kelaparan secara global karena produksi pangan yang menurun secara signifikan. Suhu bumi yang menurun drastis juga akan mengurangi jumlah curah hujan.
Lima tahun setelah perang nuklir, manusia akan melihat hujan sebesar 9 persen, sementara setelah 26 tahun curah hujan akan semakin berkurang menjadi 4,5 persen.
Akibat dari semua ini, para peneliti memperkirakan akan terjadi kehancuran yang berujung kematian bagi ratusan juta bahkan miliran jiwa.
Namun para peneliti tetap berharap negara adidaya seperti Amerika Serikat dan Rusia akan membahasan pelucutan senjata nuklir yang sekarang diperkirakan ada 17.000 yang tersebar di seluruh dunia.